Setelah Lockdown China Mengizinkan Warga Pergi Ke luar Negeri – Pemerintah China telah mengizinkan warga untuk pergi ke luar negeri namun memiliki pengecualian negara Taiwan. Setelah melewati penutupan akses yang begitu panjang, akhirnya China memberikan kesempatan pada warganya untuk berlibur. Pertama pembebasan ini terjadi karena pemerintah negara tirai bambu ini mengizinkan investor bidang wisata diperbolehkan berjalan kembali.
Kota yang dilakukan uji coba adalah wilayah Shanghai dan juga wilayah Chongqing yang merupakan sebagai uji cobabidang wisata. Proyek yang dijalankan adalah guna menjaga hubungan baik antara China dengan negara lain. Pasalnya investor wisata yang digerakkan adalah investor asing. Sebelumnya perjalanan wisata tidak menjual paket wisata perjalanan ke Hongkong, Taiwan dan juga Makau, namun sekarang sudah bisa beroperasi ke negara tersebut kecuali Taiwan.
Dengan menutup akses, perjalanan juga tidak bisa beroperasi dimulai sejak tahun 2020 selama masa COVID-19. Karena sekarang sudah mulai melakukan penyesuaian sebagai pengoptimalan pasar terutama dibidang pariwisata. Khusus selama empat tahun yang akan datang biro perjalannan akan mengembangkan inovasi dan membentuk profesionalisme.
China Melakukan Latihan Perang di Sekitaran Negara Taiwan dengan Mengerahkan Kesatuan Tempur
China di ketua oleh Komando Armada Timur Tentara Pembebasan memerintahkan pasukan dari semua kesatuan tempur sebagai latihan. Pasukan latihan di sekitaran wilayah laut dan udara Taiwan. Hal ini dilakukan sebagai respon dari kunjungan delegasi dari Kongres AS yang dipimpin oleh Edward J Markey yang dilakukan di Negara Taiwan.
Latihan merupakan bentuk patroli siap perang. China yang diwakili oleh Mentri Luar Negeri Wang Wenbin untuk memberitahu kepada pihak AS agar mematuhi prinsip yang sudah China beritahuakan prinsip satu China dan juga tiga komunike yang dilakukan oleh China dan AS. Isi prinsip tersebut adalah membahas mengenai Negara Taiwan merupakan Kedaulatan Negara China. Setelah berkunjungnya senator AS menggambarkan bahwa tindakannya mengabaikan tentang demarkasi yang dilakukan bersama China. Tindakan AS merupakan sebuah pelanggaran. Serta isi dari tiga komunike adalah menyelenggarakan konferensi pers secara rutin di Beijing.
Kunjungan yang dilaksankan selama du belas hari sehingga membuat negara China menjadi emosi dan mengambil tindakan untuk mengerahkan militer yang diselenggarakan di Pulau Taiwan.
Akibat Kunjungan Delegasi AS ke Taiwan, China Menyelenggarakan Pertemuan
Menteri Deng Li diperintahkan untuk mengundang semua duta besar bagian Eropa serta anggota yang termasuk Uni Eropa yang diselenggarakan di Beijing. Pertemuan akan membahas protes keras China terhadap pernyataan yang membahas Taiwan. Pernyataan di keluarkan oleh para mentri-mentri luar negeri sebagai anggota kelompok tujuh negara atau G7 yang diwakilkan oleh Perwakilan Tinggi Uni Eropa yang melakukan Urusan Luar Negeri mengenai Kebijakan Keamanan.
China berspekulasi bahwa G7 dan EU talah melakukan distorsi fakta saat mengeluarkan pernyataan secara bersama mengenai Taiwan. Oleh sebab itu China protes keras terhadap pernyataan tersebut. Mereka menilai bahwa DPR Amerika Serikat yang diwakili oleh Nancy Pelosi yang berkunjung ke Taiwan merupak pelanggaran terhadap kedaulatan serta integritas China. G7 sudah menyatakan prihatin terhadap tindakan yang dilakukan oleh China yang dilakukan di wilayah selat Taiwan. Sehingga hal ini menyebabkan ketegangan yang terjadi di Selatan Taiwan. China di desak oleh anggota G7 untuk menyelesaikan permaslahn dengan Taiwan secara damai.
Tindakan China pada hari berikutnya semakin mendekati wilayah pantai Taiwan. Beberapa alat tempur seperti jet, pesawat yang digunakan mengebom, pesawat pengintai yang melakukan latihan di wilayah udara Taiwan. Jenis pesawat yang melakukan latihan adalah J-16, Su-30 dan H-6k. latihan yang dijalankan selanjutnya akan dibuat skenario nyata yang dilakukan oleh pasukan udara dan laut pada wilayah barat daya, utara dan timur Taiwan. Latihan ini dimaksudkan untuk menguji kemampuan secara operasional pasukan.
Menanggapi Serangan China, Taiwan Menurunkan Personel Sebagai Aksi Menangkal Serangan
Untuk berjaga-jaga dari serangan China yang melakukan latihan militer disekitaran wilayah Taiwan maka dilakukan pula latihan militer oleh pasukan negara ini. Namun Taiwan menampik bahwa latihan militer sebagai balasan. Taiwan melakukan latihan militer menggunakan meriam artileri yang disimulasikan dlam penjagaan Taiwan dari serangan.
Latihan militer Taiwan dilakukan di wilayah Utara Pingtung yang diselanggarakan malam hari. Latihan ini melibatkan banyak prajurit yang berjumlah rtusan denga empat puluh Meriam artileri. Setelah kunjungan DPR AS Taiwan megaku menerima ancaman dari negara China. Sebelumnya China sudah memberitahu bahwa akan mengadakan latihan militer selama tiga hari. Latihan yang menaungi tembakan langsung ke enam wilayah perairan bagian utara, barat laut, timur laut, selatan, timur, dan bagian barat daya selain itu juga diselenggarakan di udara sekitar wilayah Taiwan.
Latihan militer yang dilakukan oleh China sudah menepung wilayah udara dan laut Taiwan. Tindakan China tersebut berdampak pada operasional di Taiwan yaitu jalur pelayaran sebanyak 17 dan pelabuhan internasional sebnyak 7. Latihan juga telah menginvansi perairan Taiwan. Latihan militer China membuat kestabilan selat dan daerah sekitar terganggu. Kepentingan mengudara dan lintasan kapal laut yang melintas di kawasan mempengaruhi perjalanan operasinal Taiwan.
Otoritas menanggap bahwa kunjungan AS ke Taiwan sebagai ancaman sehingga membuat China melakukan operasi militer di sekitaran kawasan Taiwan. Otoritas China adalah Komite Sentral Partai Komunis China, Kementrian Luar Negeri, NPC, CPPCC, dan Kementrian Pertahanan Nasional. Respon China terhadap Taiwan juga diusung karean China tidak mengakui bahwa Taiwan bukan Negara yang merdeka. Latihan militer ini dianggap Taiwan sebagai prilaku yang memprovokasi.